Keluarga Korban Kanjuruhan Banding Tuntut Restitusi Lebih Besar

Keluarga Korban Kanjuruhan Banding Tuntut Restitusi Lebih Besar

3dgate.com – Keluarga Korban Kanjuruhan Banding Tuntut Restitusi Lebih Besar. Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban yang harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan orang tercinta. Peristiwa memilukan ini, yang menyebabkan lebih dari 130 orang meninggal dunia, menjadi sorotan nasional dan internasional. Pasca-tragedi, perjuangan untuk mendapatkan keadilan melalui jalur hukum terus berlanjut. Salah satu hal yang kini menjadi perhatian utama adalah putusan hakim yang di nilai tidak memadai oleh keluarga korban. Mereka merasa bahwa keputusan tersebut tidak mencerminkan nilai keadilan yang seharusnya di terima, terutama dalam hal restitusi atau ganti rugi.

Putusan Hakim yang Dipandang Tidak Adil

Setelah proses panjang di pengadilan, hakim memutuskan jumlah restitusi yang akan di berikan kepada keluarga korban. Namun, keputusan tersebut langsung mendapat protes dari pihak keluarga. Mereka merasa jumlah yang di tetapkan tidak sebanding dengan penderitaan yang di alami oleh korban dan keluarganya. Restitusi, yang seharusnya menjadi bentuk pemulihan, justru di anggap terlalu kecil dan tidak adil. Oleh karena itu, keluarga korban memutuskan untuk mengajukan banding dengan harapan bahwa pengadilan yang lebih tinggi akan memberikan keputusan yang lebih adil dan memberikan jumlah restitusi yang lebih besar.

Kecewa dengan Keputusan Restitusi yang Diberikan

Keluarga korban Kanjuruhan merasa bahwa ganti rugi yang di berikan sama sekali tidak mencerminkan nilai kehidupan yang hilang dalam tragedi tersebut. Banyak dari mereka yang kehilangan anggota keluarga, dan tidak sedikit yang masih merasakan dampak psikologis yang berat akibat kejadian tersebut. Restitusi yang di harapkan seharusnya bisa membantu mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah peristiwa tragis itu, namun kenyataan justru menunjukkan hal sebaliknya.

Para pengacara keluarga korban menilai bahwa proses penghitungan restitusi yang di lakukan tidak memperhitungkan dengan cermat dampak jangka panjang yang di alami para korban dan keluarganya. Kehilangan anggota keluarga tidak hanya menghilangkan kebahagiaan, tetapi juga menyebabkan beban ekonomi, terutama bagi keluarga yang bergantung pada sosok yang hilang.

Pengajuan Banding sebagai Upaya Mendapatkan Keadilan yang Lebih Besar

Sebagai langkah lanjutan, keluarga korban Kanjuruhan memutuskan untuk mengajukan banding. Mereka berharap bahwa melalui banding ini, jumlah restitusi yang mereka terima bisa lebih sesuai dengan penderitaan yang mereka alami. Proses banding ini merupakan upaya untuk memperjuangkan keadilan yang lebih layak dan memberikan pengakuan terhadap kerugian yang telah di alami oleh para korban dan keluarga mereka.

Pengacara yang mewakili keluarga korban juga menambahkan bahwa banding ini bukan hanya soal angka, tetapi tentang keadilan yang lebih substansial. Mereka ingin pengadilan menghargai kehilangan korban dan dampak sosialnya, serta memastikan restitusi yang lebih besar sebagai bentuk keadilan dan keseriusan hukum.

Keluarga Korban Kanjuruhan Banding Tuntut Restitusi Lebih Besar

Peran Restitusi dalam Pemulihan Keluarga Korban

Restitusi memiliki peran yang sangat penting dalam proses pemulihan bagi keluarga korban. Restitusi bukan hanya kompensasi finansial, tetapi simbol pengakuan atas kerugian. Dalam tragedi Kanjuruhan, restitusi seharusnya memberi kenyamanan dan membantu keluarga korban pulih.

Namun, jumlah restitusi yang di anggap tidak memadai bisa memperburuk perasaan keluarga korban yang sudah merasa di rugikan. Mereka merasa bahwa sistem hukum belum sepenuhnya memberikan rasa keadilan, terlebih jika melihat besarnya kerugian yang di alami. Oleh karena itu, banding yang di ajukan keluarga korban adalah bentuk dari upaya untuk memastikan bahwa keadilan benar-benar di tegakkan.

Kesimpulan

Tragedi Kanjuruhan telah menorehkan luka yang mendalam dalam kehidupan banyak orang. Keluarga korban yang telah kehilangan anggota terkasih tidak hanya merasakan kesedihan, tetapi juga kesulitan yang berat dalam menjalani kehidupan sehari-hari setelah kejadian tersebut. Keputusan hakim terkait restitusi yang di nilai tidak adil memicu protes dan menggerakkan keluarga korban untuk mengajukan banding.

Related Posts

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications